DUNIA IMAGINASI ANAK



Imaginasi anak tidak tumbuh sama pada setiap anak. Ia berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan berbicara dan menjadi sarana bagi anak untuk belajar memahami realitas keberadaan dirinya juga lingkungannya.

Imajinasi lahir dari proses mental yang mendorong semua kekuatan yang bersifat emosi untuk terlibat dan berperan aktif dalam merangsang pemikiran dan gagasan kreatif, serta memberikan energi pada tindakan kreatif.

Kemampuan berimajinasi tidak memiliki batasan. Akan terus berkembang seiring hal-hal baru yang dipelajari. Semakin banyak hal baru yang anak pelajari, maka akan semakin meningkat kemampuan imajinasinya.

Di masa balita, imajinasi merupakan bagian dari tugas perkembangannya. Sementara pada anak usia sekolah, imajinasi anak berada pada tahap intensitas paling kuat. Sehingga anak memiliki daya menghafal paling kuat, memorisasi yang paling kuat dengan materi ingatan yang paling banyak.

Kemampuan anak berimajinasi akan mengantarkan anak menjadi pemikir kreatif yang tentu saja amat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak di masa depan. Agar anak mampu menghadapi dan mencari solusi atas setiap permasalahan yang dihadapinya kelak. Sayangnya, ada bahayanya juga ….

Seperti apakah?
Faktor apa saja yang mempengaruhi imaginasi anak di masa sekarang ini?
Adakah dampak negatif dari kemampuan berimaginasi ini?
Bagaimana cara orang tua untuk mendukung perkembangan imaginasi anak?

Tema ini diulas dalam Parents talk bersama Ibu Vivi Kristiani dari People Development TOTAL dan seorang konselor, pemerhati anak dan keluarga dari Griya Konseling Pelikan

Mom, Dad… mari belajar bersama untuk tumbuh kembang anak menjadi semakin baik.